Latest Posts

Selasa, 02 Februari 2010

Memanggil anak dengan nama gelarnya sebagai penghormatan untuknya

Pekerti ini termasuk kemurahan akhlaq Nabi SAW. Sehubungan dengan hal ini, Anas Radiallahuanhu pernah mengatakan bahwa Rasulullah SAW adalah orang yang paling baik akhlaqnya. Dahulu ia punya seorang saudara laki-laki yang dikenal dengan nama panggilan Abu 'Umair dan menuru Anas, saudaranya itu sudah disapih. Bila Nabi SAW datang, beliau selalu menyapanya dengan panggilan: "Hai Abu 'Umair!" (Bukhari, Kitabul Adzab 5375)
Semasa kecilnya Anas Radiallahuanhu sering memetik sayur yang rasanya kecut dan agak menyengat rasa masamnya, sedang sesuatu yang berasa kecut disebut Hamiz dan sayur masam dipetik oleh Anas itu disebut Hamzah, karena rasanya yang kecut menyengat. Karenanya, Rasulullah SAW menjulukinya dengan sebutan sayur yang biasa dia petik, yaitu Abu Hamzah (An-Nihayah karya Ibnul Atsir, bab Hamiza). Selanjutnya, Anas Radiallahuanhu mengatakan: "Rasulullah SAW telah menjulukiku dengan sebutan sayur yang dahulu sering kupetik." (Tirmidzi, Kitabul Manaqib 3765. Misykaatul Mishbaah 4773)
read more...

Sabtu, 23 Januari 2010

Membiasakan Anak mengekang Pandangan dan Melihat Aurat

Al-fadhl bi Al-Abbas telah menceritakan Hadist berikut: “Aku membonceng Rasulullah dari Musdalifah ke Mina. ketika kami sedang bergerak, tiba-tiba kami di susul oleh orang arab badui yang membonceng anak perempuannya yang cantik. Dia bergerak beriringan dengan kami dan selalu memandang kepada anak perempuannya , maka Rasulullah memandang ke arahku, lalu membalikannya mukaku kea rah yang lain. Beliau melakukannya hal itu sebanyak tiga kali karena aku tidak mau berhenti darinya, sedang Rasulillah terus menerus mengucapkan Talbiyahnya hingga selesai melempar jumrah ‘Aqabah’.”(Ahmad, Musnad Bani Hasyim 1709)
Menurut riwayat Ibnu Khuzaimah, Rasulullah bersabda pada Al-Fadl: “Hai anak saudaraku. Sesungguhnya hiri ini adalah hari bagi siapapun yang menundukan matanya dan memelihara kemaluan dan lisannya. Niscaya akan diberikan ampunan baginya.”
read more...

Senin, 18 Januari 2010

Buatlah hati anak selalu berhubungan dengan Allah

Ketahuilah bahwa pahala yang paling baik,paling sempurna,dan paling besar,yang anda peroleh adalah jika anda mau menanamkan perinsip-perinsip tauhid dalam hati anak anda.perinsip-perinsip yang dimaksud antara lain;
iman,cinta kepada Rasul-Nya,taat kepada keduanya, serta takut kepada siksaan Allah, dan mengharap pahala dari-Nya.
upaya anda akan lebih terbantu bila anda mau bercakap-cakap dengan-nya tentang nama-nama dan sifat-sifat Allah, serta tentang keharusan dan mengesakan Allah, baik sebagai tuhan pemelihara alam semesta (tauhid Rubuubiyah)maupun Tuhan yang berhak di sembah (tauhid Uluuhiyah). kedudukan tauhid adalah seperti kedudukan kepala dalam tubuh manusia. Sementara upaya pelaksanaan perintah-perintahagama tidak akan terwujud (dengan baik), kecuali bila tubuh seseorang telah dipenuhu tauhidyang bensr, terutama dalam ibadah shalat tersebut membutuhkan kesabaran dan keimanan yang kuat.
read more...