Pekerti ini termasuk kemurahan akhlaq Nabi SAW. Sehubungan dengan hal ini, Anas Radiallahuanhu pernah mengatakan bahwa Rasulullah SAW adalah orang yang paling baik akhlaqnya. Dahulu ia punya seorang saudara laki-laki yang dikenal dengan nama panggilan Abu 'Umair dan menuru Anas, saudaranya itu sudah disapih. Bila Nabi SAW datang, beliau selalu menyapanya dengan panggilan: "Hai Abu 'Umair!" (Bukhari, Kitabul Adzab 5375)
Semasa kecilnya Anas Radiallahuanhu sering memetik sayur yang rasanya kecut dan agak menyengat rasa masamnya, sedang sesuatu yang berasa kecut disebut Hamiz dan sayur masam dipetik oleh Anas itu disebut Hamzah, karena rasanya yang kecut menyengat. Karenanya, Rasulullah SAW menjulukinya dengan sebutan sayur yang biasa dia petik, yaitu Abu Hamzah (An-Nihayah karya Ibnul Atsir, bab Hamiza). Selanjutnya, Anas Radiallahuanhu mengatakan: "Rasulullah SAW telah menjulukiku dengan sebutan sayur yang dahulu sering kupetik." (Tirmidzi, Kitabul Manaqib 3765. Misykaatul Mishbaah 4773)
read more...
Semasa kecilnya Anas Radiallahuanhu sering memetik sayur yang rasanya kecut dan agak menyengat rasa masamnya, sedang sesuatu yang berasa kecut disebut Hamiz dan sayur masam dipetik oleh Anas itu disebut Hamzah, karena rasanya yang kecut menyengat. Karenanya, Rasulullah SAW menjulukinya dengan sebutan sayur yang biasa dia petik, yaitu Abu Hamzah (An-Nihayah karya Ibnul Atsir, bab Hamiza). Selanjutnya, Anas Radiallahuanhu mengatakan: "Rasulullah SAW telah menjulukiku dengan sebutan sayur yang dahulu sering kupetik." (Tirmidzi, Kitabul Manaqib 3765. Misykaatul Mishbaah 4773)